Admin CPG, Jakarta – Lebaran sudah dekat, sekolah-sekolah sudah mulai libur, arus mudik diperkirakan meningkat. Jika Anda termasuk yang hendak melakukan perjalanan mudik melalui jalur darat dari Jawa bagian barat menuju tengah dan timur pada Jumat-Sabtu (5-6 April) ini, ada baiknya mendengarkan tips berikut ini.
Tips dibagikan peneliti klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin. Dia menulis di akun media sosial yang biasa digunakannya untuk menjelaskan dan memberikan peringatan dini cuaca buruk.
Erma membaca dan menganalisis data dari Satellite-based Disaster Early Warning System (SADEWA) yang dikembangkan Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN untuk tips yang dibagikannya itu. Dia menyarankan usahakan mulai perjalanan dari tengah malam hingga sebelum jam 11 pada Jumat.
Jika terpaksa harus mudik setelah jam 11, dia mengatakan, bersiaplah dengan risiko hujan hingga jam 18 pada jalur mudik Jawa Barat di tengah dan selatan. “Pilih Jabar utara, jika memungkinkan, untuk jalur mudik dengan kemungkinan hujan yang lebih kecil selama pukul 11-18.”
Sampai di Jawa Tengah, jika mau lanjut ke Jawa Timur, dia menyarankan sebaliknya, yakni pilih jalur tengah atau selatan dan hindari jalur utara. Dalam penjelasan sebelumnya, Erma mengungkap beberapa penyebab hujan lebat bahkan ekstrem terkonsentrasi di utara Jawa Tengah belakangan ini.
Doktor bidang klimatologi ini menyebut antara lain konveksi di laut utara Jawa Tengah tak hanya bisa terbentuk orisinil, tapi juga dipengaruhi oleh penjalaran dari Kalimantan. “Sehingga jika di Kalsel hujan maka dapat menjalar ke laut dan menuju Jateng,” katanya.
Iklan
Tak hanya dari Kalimantan Selatan, pengaruh juga bisa datang dari Jabodetabek. Menurut Erma, konveksi di laut utara Jawa Tengah juga diperkuat dengan penjalaran konveksi yang telah terbentuk di utara Jabodetabek.
Oleh angin baratan, hujan di utara Jawa Barat tersebut dapat terus menjalar ke timur dan berakhir di Jawa Tengah karena tertahan Semenanjung Muria. “Bentuk semenanjung Muria dengan gunung di bagian utara (satu-satunya gunung di pesisir utara Jawa) menjadi daerah hotspot/tangkapan hujan yg berperan menarik hujan dari laut ke darat,” cuitnya.
Erma juga menyebut faktor lain, yakni suhu permukaan laut yang memanas di utara Jawa Tengah. Itu, kata dia, juga berperan signifikan meningkatkan kelembapan sehingga proses pembentukan hujan dari konveksi laut dapat terbentuk setiap hari secara intens dari tengah malam.
Pilihan Editor: Jawaban Unair Atas Ramai Reaksi Video Minta Maaf Korban Plagiarisme Safrina