Startup Logistik Ini Boyong Teknologi Pendingin Canggih ke Indonesia, Mampu Mengelola 4 Jenis Suhu

Admin CPG, Jakarta – Coldspace, startup penyedia solusi rantai pasok produk dingin alias cold chain, meluncurkan teknologi hybrid cold fulfillment warehouse untuk pabriknya di Srengseng, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, pada Rabu, 8 Mei 2024. Teknologi itu diklaim sebagai yang pertama di Indonesia dalam bidang logistik terintegrasi.

Founder Coldspace, Arnold Giovanni, mengatakan perusahaan cold chain miliknya sudah beroperasi sejak dua tahun lalu. Namun, manajemennya masih memakai teknologi dan alat pendingin yang standar. Para klien kemudian mendorong pemakaian hybrid cold agar seluruh barang dalam rantai pasok, mulai dari frozen food hingga dry food bisa disimpan dalam satu pabrik yang sama.

“Sebelumnya satu pabrik hanya bisa menyimpan satu jenis barang dengan suhu yang tidak bisa diubah,” kata Arnold di sela peresmian teknologi hybrid cold tersebut.  

Perlu diketahui, cold chain merupakan pabrik untuk menyimpan bahan bahan mentah maupun makanan siap saji. Fasilitas penyimpanan model baru ini banyak bermunculan di Indonesia seiring munculnya inovasi baru di bidang kuliner, yaitu frozen food.

Coldspace melihat inovasi tersebut sebagai peluang bisnis baru. Namun, rantai pasok makanan dingin tak optimal bila satu pabrik hanya menampung satu jenis bahan saja. Bahan frozen food, sebagai contoh, harus disimpan pada suhu -18 derajat Celcius.

“Ketika suhunya diganti, maka bahan makanan akan rusak dan tidak bisa dimakan,” kata Arnold. Dari situ, muncul keinginan perusahaan untuk memakai teknologi yang lebih unggul dari pemain lainnya.

Dengan fasilitas hybrid cold, pabrik Coldspace mampu menyimpan empat jenis bahan makanan berbeda dalam satu lokasi. Manajemen tak perlu mengatur pemindahan barang dan membedakan suhu setiap ruangan. Coldspace bisa mengelola barang dengan empat jenis suhu mulai dari frozen, chiller, AC (suhu pendingin ruangan), serta dry.

Iklan

“Keempat jenis suhu ini berbeda. Tidak bisa (satu suhu) untuk semua bahan makanan,” tutur dia.  

Suhu Frozen, dia mencontohkan, hanya untuk nugget dan sejenisnya. Suhu chiller untuk daging. Suhu AC cocok untuk buah dan sayuran. Lalu ada juga suhu khusus untuk dry food atau makanan kering. Arnold berharap pabrik cold chain perusahaannya mampu menampung dan menjaga rantai makanan sebelum dikirim ke seluruh wilayah di Indonesia.

Chief Marketing Officer Coldspace, David Loei, menjelaskan bahwa teknologi hybrid cold mulai dikembangkan perusahaannya sejak 2023. Penggunaannya baru terealisasi dan diresmikan pada awal Mei 2024. Teknologi ini dilengkapi sensor untuk memastikan suhu bahan makanan yang tersimpan bisa terjaga.

Admin CPG sempat memasuki ruangan bersuhu frozen atau -18 derajat Celcius di pabrik tersebut. berbagai bahan makanan tampak rapi disimpan dalam masing-masing kontainer, menunggu dijemput oleh pemilik yang menyewa jasa Coldspace. Pabrik itu hanya digunakan untuk lokasi penyimpanan, bukan untuk mengolah atau memproduksi bahan makanan.

Selain pabrik, Coldspace juga mengelola 80 truk pendingin yang siap mengantar bahan makanan dari pabrik ke lokasi pengiriman, tanpa mengurangi suhu penyimpanannya. “Ketika berada di pelabuhan atau di jalan, mesin truk tidak boleh mati supaya mesin pendingin tetap menyala,” ujar David.

Pilihan Editor: Guru Besar UGM Kembangkan Alat Skrining Pencegahan Malnutrisi Pasien di Rumah Sakit