Admin CPG, Jakarta – Kendala teknis mewarnai hari pertama pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer pada Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK SNBT) untuk masuk ke perguruan tinggi negeri 2024. Soal yang tengah dikerjakan peserta UTBK 2024 di komputer pada Selasa pagi, 30 April 2024, seketika tak bisa diakses sehingga ujian harus dihentikan sementara selama belasan menit sampai dua jam.
“Kami mendeteksi ada empat kemungkinan teknis yang menyebabkan kendala tersebut terjadi,” kata Wakil Ketua I Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024, Rina Indiastuti, pada Rabu, 1 Mei 2024.
Menurut Rina, kemungkinan pertama penyebab kendala teknis dalam pelaksanaan UTBK kemarin adalah jaringan komputer lokal bermasalah sehingga koneksi antara komputer (PC) ujian dan server lamban atau terputus. Penyelesaiannya, kata dia, teknisi ruang atau petugas administrasi server diminta melakukan pemeriksaan koneksi serta memperbaiki atau mengganti medianya.
“Apabila masih ada lost connection maka peserta dipindahkan ke komputer ujian cadangan,” ujar Rina yang juga Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad).
Kemungkinan kedua sebagai penyebab kendala teknis pelaksanaan UTBK kemarin adalah konfigurasi server lokal yang tidak maksimal, khususnya konfigurasi database server dan web-server. Rina mengatakan, untuk beberapa lokasi yang servernya melayani lebih dari 100 komputer ujian, terjadi respon yang lambat ketika komputer dipakai peserta. Kondisi ini mengakibatkan tertundanya tampilan pada komputer ujian, bahkan ada juga yang kemudian berhenti. Penyelesaian masalahnya dengan cara melakukan konfigurasi terhadap server lokal agar mampu melayani banyak komputer ujian atau lebih dari 100 unit.
Selain itu, ada juga kemungkinan server lokal yang terhubung tidak hanya ke server pusat tapi juga ke internet. Pada beberapa kasus, Rina mengungkapkan, server lokal ternyata terhubung ke internet dengan menggunakan lebih dari satu jalur Network Interface Card (NIC). Ketika menemukan perangkat lunak yang usang, server lokal tersebut secara otomatis akan melakukan pemutakhiran. “Padahal update software versi baru tidak diperlukan pada pelaksanaan UTBK,” ujarnya.
Iklan
Akibatnya, kata Rina, koneksi dengan server pusat menjadi terhambat bahkan terputus. Dalam kondisi seperti ini, petugas server diminta untuk memutuskan koneksi selain ke server pusat.
Adapun kemungkinan penyebab keempat berkaitan dengan waktu penjadwalan cadangan server lokal ke server pusat yang terlalu cepat. Server lokal, menurut Rina, tidak menyediakan cadangan (backup) karena keterbatasan sumber daya di banyak lokasi ujian. Karena itu, pencadangan hanya dilakukan di server pusat dengan penjadwalan prosesnya setiap 7-10 menit sekali untuk seluruh server lokal yang berjumlah 373 server lokal. Penyelesaiannya proses pencadangan server dijadwalkan menjadi 30 menit untuk server lokal yang melayani lebih dari 100 komputer ujian.
Sebelumnya diberitakan, aplikasi ujian pada sesi pagi hari pertama UTBK, Selasa, 30 April 2024, seketika mati ketika tes berlangsung sekitar 20-30 menit. Akibatnya peserta UTBK yang ujian di kampus Universitas Padjadjaran (Unpad) Jatinangor, Kabupaten Sumedang, harus mengalami jeda tes. Menurut Koordinator Pelaksana Pusat UTBK Unpad, Inu Isnaeni, durasi jeda tes akibat kendala teknis itu beragam, antara 5-13 menit. “Seharusnya selesai semua pukul 10.30, jadinya 10.45,” kata Inu.
Gangguan serupa dialami seluruh peserta sesi pagi di kampus Unpad, termasuk di lokasi mitra UTBK Unpad, yakni Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati di Cibiru, Kota Bandung, yang berdaya tampung 400 orang setiap sesi. Gangguan aplikasi UTBK yang mati menyebabkan peserta sesi pagi di sana menunggu lama. “Mereka seharusnya selesai pukul 10.30 tapi baru selesai hampir 12.30, hampir dua jam,” ujar Inu. Selain itu, peserta harus menunggu selama dua jam di kelas. Jadwal sesi kedua atau siang ikut mundur sekitar 30 menit.
Sementara itu, menurut Koordinator Teknologi Informasi dan Komunikasi UTBK Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Ridwan Sutisna, kendala teknis berupa akses pada aplikasi tes juga terjadi di salah satu ruangan ujian. Setelah dikonsultasikan dengan panitia dari Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3), penyelenggara diharuskan mengatur ulang konfigurasi server sehingga menggeser waktu ujian peserta yang sesi siang. Setidaknya ada sepuluh ruang ujian pada sesi pagi, yang berisi 200 orang peserta UTBK 2024, terkena dampak kendala teknis tersebut.