OpenAI Memperluas Ekspansi dengan Membuka Kantor di Tokyo

Admin CPG, Jakarta – OpenAI, laboratorium riset dan pengembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) terkemuka yang berbasis di San Francisco, melakukan ekspansi besar-besaran ke Asia. Yakni dengan pembukaan kantor pertamanya di Tokyo, Jepang.

Bersamaan dengan pengumuman tersebut, OpenAI merilis model GPT-4 yang telah dioptimalkan untuk bahasa Jepang. Inovasi ini memberikan peningkatan pada kemampuan penerjemahan dan penyimpulan teks bahasa Jepang, sekaligus lebih hemat biaya dan cepat dibanding versi sebelumnya.

“Kami sangat antusias berada di Jepang yang memiliki sejarah panjang dalam menyatukan manusia dan teknologi untuk kemajuan. AI diyakini akan meningkatkan produktivitas kerja dengan memberdayakan individu menjadi lebih kreatif. Inovasi ini juga berpotensi memberikan nilai tambah bagi industri-industri terkini dan yang belum terbayangkan,” ucap Sam Altman, CEO OpenAI seperti dikutip dari laman resminya.

Dorongan Pasar Jepang dan Global

Ekspansi OpenAI ke Jepang sejalan dengan meningkatnya adopsi AI di kalangan bisnis dan pemerintahan negara tersebut.  Beberapa perusahaan ternama Jepang seperti Daikin, Rakuten, dan TOYOTA Connected telah menggunakan ChatGPT Enterprise untuk mengotomatiskan proses bisnis, membantu analisis data, serta mengoptimalkan pelaporan internal.

Yokosuka City menjadi contoh pemanfaatan ChatGPT di sektor publik, di mana teknologi ini berhasil meningkatkan efisiensi pelayanan dan produktivitas 80% pegawai. Yokosuka City membentuk jaringan bersama  21 pemerintah daerah lain, termasuk Tokyo dan Kobe, untuk berbagi praktik terbaik penggunaan chatbot tersebut.

Iklan

Didukung oleh Microsoft, popularitas OpenAI yang tinggi menarik banyak minat dan membuatnya membuka kantor global. Kantor London dibuka tahun lalu, disusul Dublin beberapa bulan kemudian. Kantor Tokyo menjadi kantor pertama OpenAI di Asia dan keempat di dunia secara keseluruhan.

Dilansir dari TechCrunch, OpenAI Japan akan dipimpin oleh Tadao Nagasaki, yang sebelumnya berpengalaman 12 tahun di Amazon Web Services (AWS), memimpin divisi komputasi cloud Amazon di Jepang. Keahlian Nagasaki menunjukkan fokus OpenAI untuk memperbesar pangsa pasarnya di kalangan perusahaan.

OpenAI tidak sendiri dalam melihat peluang pasar AI di Jepang. SoftBank, perusahaan investasi raksasa Jepang, juga mendirikan SB Intuitions untuk membuat large language models (LLM) dan layanan AI generatif dalam bahasa Jepang.

OPEN AI | TECH CRUNCH
Pilihan editor: Dirilis di X Pekan Ini, Elon Musk Klaim Grok 1.5 Lampaui Semua Chatbot AI