Admin CPG, Jakarta – Iran melepaskan ratusan drone militer dan rudal ke Israel pada Sabtu malam, 13 April 2024. Tindakan ini diklaim sebagai bentuk balasan kepada Israel karena telah menyerang fasilitas diplomatik Iran di Damaskus-Suriah. Serangan ini pun memicu bunyi sirene pertahanan Israel hingga keesokan harinya, sebagai upaya bertahan dan persiapan mencegat serangan susulan.
Israel dikenal dengan sistem pertahanan udara yang cukup kuat. Negara ini memiliki senjata militer rancangan khusus untuk memblokade serangan udara atau jarak jauh. Beberapa di antaranya yang dikenal canggih adalah Iron Dome dan Arrow 3.
Iron Dome merupakan kubah besi yang melindungi Israel dari serangan. Alat ini beroperasi menggunakan radar khusus untuk melacak roket yang masuk ke negara itu. Hingga kini telah ada sekitar empat Iron Dome yang dibangun di Israel, satu kubah besi itu mampu menangkis hingga 20 rudal serangan musuh yang masuk di jangkauan radarnya.
Sistem pertahanan Iron Dome mulai dibangun sejak 2006 dan beroperasi di 2011 lalu. Sedangkan untuk Arrow 3 baru mulai diuji coba pada 2013 dan diresmikan empat tahun setelahnya oleh Angkatan Udara Israel. Ini menjadi sistem pertahanan rudal balistik anti-taktis terbaru dari Israel untuk menghadang serangan rudal udara musuh.
Untuk produksinya Arrow 3 dikembangkan oleh Israel Aerospace Industries atau IAI dan menjadi elemen kunci dari susunan rudal pertahanan berlapis di Israel saat ini. Sistem bertahannya disebut lebih hebat dari generasi sebelumnya, Arrow 2, David’s Sling ataupun Iron Dome. Bahkan laporan Reuters mencatat kalau Jerman juga tertarik untuk membeli sistem pertahanan udara Arrow 3 milik Israel ini.
Arrow 3 dikabarkan telah melalui serangkaian uji coba yang panjang, terakhir dilakukan di Alaska pada 2019 lalu dengan mendemonstrasikan intersepsi hit-to-kill terhadap target ekso-atmosfer di ketinggian selama kampanye pengujian. Uji coba itu membuktikan interoperabilitas operasional sistem dengan radar AN/TPY-2 AS.
Produksi dan pengembangan dari sistem pertahanan udara terbaru Israel itu juga disokong oleh Badan Pertahanan Rudal Amerika Serikat. Kerja sama ini juga meliputi pada ranah pengiriman tabung rudal Arrow 3 dan perjanjian kerja sama antar kedua negara itu.
Arrow 3 Lebih Canggih dan Cepat
Sistem pertahanan dari Arrow 3 memiliki bobot yang lebih ringan dari Arrow 2. Kondisi itu membuat jangkauan tembak dan kecepatannya menjadi lebih tinggi dibanding generasi sebelumnya. Kemampuan radar hipersoniknya pun mengalami peningkatan jangkauan sensor yang luas untuk mendeteksi ancaman jarak jauh yang masuk ke Israel.
Sistem kerja dari Arrow 3 memanfaatkan sensor elektro-optik resolusi tinggi untuk memperoleh target yang ingin dihantamnya. Jangkauan senjata pertahanan ini bisa mendeteksi hingga 2.400 kilometer serangan musuh dan mencegatnya di ketinggian 100 kilometer di udara.
Iklan
Arrow 3 ini pun telah digunakan oleh Israel untuk menjatuhkan rudal militer Iran yang masuk ke wilayah udara negaranya pada Sabtu malam itu. Bahkan deteksi sirine pertahanan hingga sensor dari alat anti rudal ini terus berbunyi hingga Minggu paginya.
Kendati demikian Arrow 3 tidak bekerja sendiri untuk menangkis serangan udara yang dikirim oleh Iran. Iron Dome juga dimanfaatkan oleh Israel untuk menangkis ratusan rudal yang masuk. Ini membuat dampak serangan yang ditimbulkan oleh Iran akibat serangan ke Israel tidak terlalu berdampak akibat ditangkis duluan sebelum sampai ke daratan Israel.
Bagaimana Cara Kerja Arrow 3 untuk Menangkis Rudal Iran?
Sistem pertahanan anti rudal balistik Israel ini menggunakan pendekatan kinetik untuk mendeteksi serangan. Arrow 3 meluncurkan proyektil berkecepatan tinggi untuk menabrak dan menghancurkan rudal musuh secara langsung dengan tingkat presisi tinggi dan meminimalisir kerusakan di daratan.
Dalam pengoperasiannya, Arrow 3 menggunakan sensor radar dan inframerah yang canggih untuk mendeteksi dan melacak rudal yang masuk ke atmosfer bumi di udara Israel. Serangan yang datang ini dideteksi dengan cepat dan dikonfirmasi untuk ditangkis, sebelum sampai ke daratan padat penduduk.
Arrow 3 berada di darat dan saat menyerang rudal musuh yang masuk dibutuhkan dorongan awal yang kuat. Supaya alat militer ini mampu menembakkan proyektil berkecepatan tinggi untuk menangkis serangan udara. Bahkan Arrow 3 disebut mampu menahan serangan rudal balistik antar benua.
NY Times, AirForce Technology
Pilihan Editor: Prediksi Cuaca pada Jalur Lintas Arus Balik Lebaran dan Selama Sepekan di Jawa Barat