Admin CPG, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa adanya siklon tropis di sebelah utara Papua Barat dan di sebelah barat Bengkulu berpengaruh pada kondisi cuaca di sebagian besar kota besar di Indonesia.
Dikutip dari Antara, prakirawan BMKG, Nurul Izzah Fitria, menjelaskan bahwa angin permukaan di wilayah Indonesia umumnya bertiup dari arah timur laut hingga timur dengan kecepatan berkisar antara 10 hingga 50 kilometer per jam. Hal ini disampaikan dalam pernyataan resmi di Jakarta pada hari Selasa, 16 April 2024.
Ia juga menjelaskan bahwa adanya sirkulasi siklonik di Samudera Pasifik di sebelah utara Papua Barat dan di Samudera Hindia di sebelah barat Bengkulu membentuk daerah konvergensi memanjang di sepanjang Samudera Pasifik di utara Papua, dari Papua Pegunungan hingga Papua. Selain itu, fenomena ini juga menciptakan daerah konfluensi di Pulau Sumatera bagian tengah, di utara Papua Barat Daya, dan di Laut Arafuru.
Hal tersebut meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah sirkulasi siklonik konvergensi dan konfluensi tersebut.
Prakiraan cuaca menunjukkan bahwa beberapa kota besar di Indonesia berpotensi mengalami hujan petir atau hujan ringan hingga sedang. Suhu udara berkisar antara 19 hingga 35 derajat Celsius, dengan tinggi gelombang laut berkisar antara 0,5 hingga 2,5 meter.
Meskipun demikian, perlu diwaspadai potensi banjir rob di pesisir utara Jawa Tengah.
Apa itu siklon tropis?
Dilansir dari BMKG, siklon tropis sering disebut badai, adalah fenomena alam yang dahsyat. Badai ini terbentuk di atas laut tropis dengan suhu permukaan laut minimal 26°C, dengan ciri khas angin kencang yang berputar mengelilingi pusat badai. Siklon tropis dapat membawa berbagai dampak buruk, termasuk:
1. Angin Kencang dan Hujan Deras
Siklon tropis dapat menghasilkan angin kencang dengan kecepatan mencapai 200 km/jam atau lebih. Angin kencang ini dapat merobohkan pohon, bangunan, dan infrastruktur lainnya, serta membahayakan keselamatan manusia. Hujan deras yang menyertai siklon tropis juga dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor.
Iklan
2. Gelombang Tinggi dan Badai Laut
Siklon tropis dapat menghasilkan gelombang tinggi hingga 10 meter atau lebih. Gelombang tinggi ini dapat menghantam pesisir pantai, menyebabkan kerusakan infrastruktur dan erosi pantai. Badai laut yang diakibatkan siklon tropis juga dapat membahayakan aktivitas pelayaran.
3. Gangguan Aktivitas Ekonomi dan Kehidupan Masyarakat
Dampak siklon tropis dapat mengganggu berbagai aktivitas ekonomi, seperti pertanian, perikanan, dan pariwisata. Kerusakan infrastruktur dan terputusnya akses transportasi juga dapat menghambat aktivitas sehari-hari masyarakat.
Dampak Siklon Tropis di Indonesia
Indonesia termasuk wilayah yang rawan terhadap siklon tropis. Rata-rata, terdapat 8-10 siklon tropis yang terbentuk di wilayah Indonesia setiap tahunnya. Siklon tropis ini umumnya terjadi di wilayah Samudra Hindia sebelah selatan Jawa dan Bali, serta di Laut Flores.
Dampak siklon tropis di Indonesia dapat bervariasi tergantung pada kekuatan dan lokasi siklon tropis tersebut. Beberapa contoh dampak siklon tropis di Indonesia antara lain:
- Banjir dan tanah longsor di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur akibat Siklon Seroja pada 2021
- Kerusakan infrastruktur dan rumah-rumah penduduk di Jawa Timur akibat Siklon Cempaka pada 2017
- Gangguan pelayaran dan penerbangan di wilayah Maluku dan Papua akibat Siklon Billy pada 2007
Pilihan Editor: 3 Sirkulasi Siklonik dan Siklon Tropis Paul di Balik Peringatan Dini Hujan Lebat