Baca Agar Lebih Waspada, Berikut Isi Peta Mudik Siaga Bencana Buatan BNPB

Admin CPG, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengembangkan sistem informasi peta digital yang dapat diakses publik untuk keperluan mudik Lebaran 2024. Dasbor digital yang dinamai Peta Mudik Siaga Bencana itu memuat informasi tingkat bahaya banjir, cuaca ekstrem, serta tanah longsor pada jalur perjalanan darat.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan pemudik bisa mengetahui frekuensi insiden bencana yang pernah terjadi di suatu wilayah. Sistem informasi pendukung mudik itu bisa diunduh melalui tautan ini.

Peta risiko jalur darat yang dirilis oleh Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB ini menggunakan data inaRISK dengan skala 1 : 250.000. “Informasi kejadian bencana yang ditampilkan merupakan agregat pada tiap kabupaten dan kota, sehingga diperlukan kebijaksanaan dalam membacanya,” ucap Muhari melalui keterangan tertulis pada Sabtu, 6 April 2024.

Masih mengenai siaga bencana, BNPB mengimbau para pemudik untuk merencanakan perjalanan secara matang. Masyarakat yang berkendara disarankan menjaga stamina fisik, serta memeriksa ulang kondisi kendaraan. Ada juga masukan untuk mencari prakiraan cuaca harian sebelum berangkat.

Selain peta digital, BNPB juga menyiapkan posko pemantauan potensi bencana dan kedaruratan di jalur-jalur mudik utama. Posko itu menyebar di Daerah Khusus Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, Banten, serta Lampung.

Para petugas posko BNPB akan memonitor situasi mudik, khususnya yang berkaitan dengan potensi bencana alam, sesuai peta mudik siaga bencana BNPB. Lembaga mitigasi bencana ini juga berkolaborasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk menyediakan prediksi cuaca dasarian.

Iklan

Padat Merayap di Jalur Darat

Melalui survei daring, Kementerian Perhubungan sebelumnya memperkirakan pergerakan 193,6 juta masyarakat di seluruh Indonesia saat musim mudik Lebaran 2024. Sebanyak 28,4 juta dari jumlah itu berasal dari kawasan Jakarta dan sekitarnya. Puncak arus mudik tahun dimulai pada 6 April 2024 atau H-4 Idul Fitri

Survei regulator transportasi juga menunjukkan pergerakan mudik di jalur darat—meliputi kendaraan pribadi dan angkutan umum—lebih dominan dibandingkan moda lainnya. Di sisi darat, pemerintah memastikan kesiapan 30.780 unit bus AKAP dan 144.441 unit bus Pariwisata bagi masyarakat.

Pilihan Editor: Hari Pertama Puncak Mudik Lebaran 2024, Bagaimana Cuaca di Rute Penyeberangan Utama?